Mengenal Lebih Jauh Gunung Semeru

Markas Travel- Gunung Semeru atau dikenal juga memiliki sebutan Semeroe, Smeru, atau Smiru secara administratif terletak di Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur. Gunung ini memiliki puncak yang bernama Mahameru dengan ketinggian berada 3.676m di atas permukaan air (dpl) dan kawah Jonggring Saloko.

Selain itu, Semeru terkenal sebagai gunung merapi yang memiliki tipe strato dengan kubah lava. Untuk aktivitasnya sendiri terdapat di Kawah Jonggring Saloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru dan terbentuk sejak tahun 1913. 

Fakta Menarik tentang Gunung Semeru 

Semeru merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terkenal di Indonesia. Pesona gunung ini tak pernah lekang oleh masa dengan sejumlah fakta yang menjadi daya tarik bagi para pendaki. Untuk itu berikut ini fakta menarik mengenai Gunung Semeru.

1.Memiliki Puncak Tertinggi Pulau Jawa

Semeru menjadi gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa. Dimana tingginya mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kabarnya gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Selain itu, Semeru termasuk gunung merapi ketiga tertinggi di Indonesia setelah Kerinci di Sumatera dan Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

2. Gas beracun

Puncak Gunung Semeru (Mahameru) memiliki kawah yang dikenal dengan sebutan nama Jonggring Saloko. Di Puncak ini para pendaki dilarang menuju dan mendaki dari sisi sebelah selatan karena adanya gas beracun, awan panas, dan aliran lahar.

Gas beracun dan awan panas memiliki jarak terdekat yang dikenal dengan sebutan wedhus gembel dalam bahasa Jawa , artinya kambing gimbal yang berbulu. Dimana maksud dari kalimat tersebut adalah penampakannya mirip dengan rambut gimbal.

Selain itu, letusan wedhus gimbal ini terjadi setiap 15-30 menit pada puncak semeru yang masih aktif. Sehingga pada siang hari arah angin menuju puncak dan menghindari mendak pada waktu yang bersamaan karena gas beracun dan letusan mengarah ke sana.

3. Letusan Gunung (Pertama yang tercatat tahun 1800-an)

Letusan Gunung Semeru yang pertama, diketahui sekitar 8 November 1818. Setelah itu, pada rentang waktu tahun 1829-1878’an juga terjadi beberapa kali letusan sampai tahun 1913. Namun, tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Baca Informasi Wisata Pulau Sumatera:

4 . Sakral bagi umat Hindu

Dalam agama Hindu Gunung Semeru dianggap kepercayaan sebagai rumah tempat bersemayam para dewa dan sarana penghubung di antara Bumi (manusia) dan Kayangan. Bahkan sampai saat ini banyak masyarakat Jawa dan Bali masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewata, Hyang, dan makhluk halus.

Sedangkan menurut orang Bali sendiri Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung dan dihormati oleh masyarakatnya. Orang Bali juga melakukan upacara sesaji kepada para dewa Gunung Mahameru yang dilakukan setiap 8-12 tahun sekali. Namun itu pun hanya pada waktu tertentu, seperti ada orang yang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru.

5. Surganya flora dan fauna

Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 hektar. Di TNBTS sendiri terdapat beberapa gunung lainnya yang berada di Kaldera Gunung Tengger. Diantaranya seperti Gunung Bromo (2.392 m), Gunung Batok (2.470 m), Gunung Kursi (2.581 m), Gunung Watangan (2.662 m), dan Gunung Widodaren (2.650 m).

Di kawasan TNBTS ini juga terdapat empat buah danau (ranu) yang terkenal dengan keindahannya. Yakni Ranu Pani, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan, dan Ranu Regulo. Selain itu, merupakan taman nasional yang menyimpan 1.025 jenis flora dan 38 jenis fauna yang dilindungi menurut Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 

Meliputi 24 jenis aves, 11 jenis mamalia, 1 jenis reptil, dan 2 jenis insekta. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kawasan ini termasuk flora dan fauna surganya.

6. Habitat ideal Elang Jawa

Fakta menarik selanjutnya dari Gunung Semeru ini termasuk kawasan TNBTS yang secara keseluruhan merupakan habitat ideal bagi elang jawa. Bahkan disebut dengan Nisaetus bartelsi yaitu tempat untuk elang berkembangbiak.

7 . Rumah Sepasang Arca Kuno

Situs arkeolog yang menyimpan sepasang arca kuno salah-satunya bernama Arcapada terdapat di Gunung Semeru. Arcapada ini merupakan simbol penolak bala satu diantaranya sebagai perwujudan dari Dewa Siwa.

Namun, Arca kembar ini terletak di sebuah jalur lama yang medannya cukup sulit dijangkau dan bahkan dapat menjangkau para pendaki menurut pemberitaan. Lokasi tepatnya berada di ketinggian 3.002 mdpl yang menjadi alasan inilah kenapa dikatakan sebagai rumah tertinggi bagi arca kuno di Pulau Jawa.

Baca Juga Informasi Wisata Lainnya:

8. Kebun Teh Bersejarah 

Gunung Semeru selain memiliki banyak spot indah juga ada Kebun Teh Kertowono yang tak kalah menarik perhatian para pendaki. Kebun Teh tersebut merupakan peninggalan Belanda yang berlokasi di Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang dan sudah ada sejak tahun 1910 serta masih lestari hingga sekarang.

9 . Memiliki Track BLANK 75

Bagi para pendaki mungkin sudah tidak asing lagi jika mendengar kata Blank 75. Dimana memiliki makna sebagai sebutan dari kawasan berbahaya (Death Zone/Jalur Tengkorak) pada pendakian Gunung Semeru. 

Dimana pada jalur tersebut dapat menyebabkan beberapa hal yang tidak seharusnya pendaki alami. Seperti trauma, mengalami kecelakaan, terperosok ke jurang, tanah yang diinjaknya longsor, dis-orientasi tanpa tahu arah mana yang terbaik untuk ditempuh, kehabisan air, kehabisan bekal atau kepayahan dan lainnya. 

Dengan begitu, maka sebelum melakukan pendakian harus memahami Blank 75 terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk keselamatan diri dan sebagai upaya pencegahan yang dapat menimbulkan bahaya.

10. Memiliki Kisah Legenda yang Menarik 

Menurut sebuah sumber, Gunung Semeru memiliki sebuah kisah legenda yang cukup menarik berdasarkan kitab Tantu Pagelaran. Katanya kitab tersebut menceritakan sebuah permintaan seorang penguasa bernama Batara Guru kepada raksasa dan para dewa agar Gunung Mahameru yang berada di India dipindahkan ke Pulau Jawa. 

Hal ini karena menurut cerita dalam sebuah kitab, disebutkan bahwa Pulau Jawa ini tengah terombang-ambing di atas laut. Dengan begitu, permintaan itu dimaksudkan untuk mengembalikan stabilitas Pulau Jawa.

Kisahnya bermula pada saat sebuah pulau tengah terombang-ambing di atas laut. Hingga suatu saat, Dewa Siwa mendatangi pulau tersebut dan melihat pohon Jawawut yang kemudian menjadi inspirasi ia menamai sebagai Pulau Jawa. Dengan begitu, para dewa pun memutuskan untuk memangku pulau yang terombang-ambing lalu memindahkan Gunung Mahameru di India.

Gunung Semeru memanglah menjadi salah satu primadona bagi para pendaki. Selain itu, pemandangan yang disajikan memang terlihat sangat indah dan menawan. Jika Anda tertarik untuk datang ke sini, pasti semu persiapan telah Anda lakukan dengan baik. Terutama bagi yang berasal dari luar provinsi Jawa Timur dan pastikan kondisi tubuhmu fit. Sehingga nantinya kamu pun akan lebih enjoy dalam melakukan kegiatan disana.

Leave a Comment