Desa Kete Kesu di Tanah Toraja, Bersejarah dan Menarik

Ingin ke destinasi tempat wisata yang unik dan banyak ilmu pengetahuan di dalamnya? Kini sudah ada desa Kete Kesu yang banyak menyimpan berbagai kisah sejarah masyarakat Toraja. Berkat keunikan desa dan sejarah masa lampaunya, membuatnya banyak dikunjungi wisatawan.

Berdasarkan kepopulerannya tersebut, ternyata ada keindahan dari panorama desa yang ditawarkannya. Terlebih lagi nilai adat istiadat yang dijunjung oleh masyarakatnya sangat kental, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi. Simak berikut ini penjelasan lengkapnya yaitu:

Mengenal Kete Kesu

Bagi sebagian besar masyarakat di luar Toraja, pasti masih belum tahu apa itu Kete Kesu. Istilah tersebut adalah nama yang disematkan pada sebuah desa di Toraja. Di dalamnya tersimpan berbagai peninggalan purbakala masa lampau.

Bukan hanya itu, sejarah dari peradaban manusia, seperti manusia purba pun tersimpan di sana. Nama dari manusia purba tersebut adalah Oky Kete Kesu yang memiliki saudara kembar Nunang Tongkonan. Diketahui bahwa kedua manusia purba tersebut berasal dari Salodong.

Baca juga Wisata Pulau Sulawesi lainnya:

Ternyata bukan hanya itu saja peninggalan sejarah yang ada. Pengunjung juga dapat menemukan kubur batu yang berbentuk perahu, bahkan sisa tengkorak pun bisa terlihat jelas. Beberapa tulang belulang tengkorak hingga kerangka tubuh lainnya tersimpan.

Kubur batu yang terdapat di tanah Toraja pada umumnya diletakkan secara menggantung pada tebing dan gua. Namun ada juga kuburan batu yang dibuat megah di desa tersebut. Kuburan megah yang dibangun pada masa itu biasanya adalah golongan dari bangsawan.

Transportasi dan Harga Tiket Masuk Kete Kesu

Perjalanan yang bisa dilakukan oleh para wisatawan yang akan berkunjung ke tanah Toraja dari kota Rantepao hanya sekitar 5 km. Wisatawan dapat melakukan perjalanan dari Makale dengan jarak tempuh kurang lebih 14 km. Selanjutnya wisatawan pun akan segera tiba di tempat tujuan.

Cara ini sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan, karena jarak yang berdekatan dengan Rantepao. Pasalnya Rantepao adalah basis dari kota pariwisata yang mudah untuk ditempuh. Bukan hanya itu, letak dari tempat wisata tersebut juga tidak jauh dari pusat kota.

Wisatawan dapat menggunakan transportasi darat seperti mobil atau motor sebagai pilihan transportasi. Namun bagi yang menginginkan perjalanan santai bisa melakukan perjalanan santai ke tempat wisata. Penggunaan aplikasi penunjuk jalan bisa jadi alternatif penolong untuk memudahkan pencarian lokasi.

Penasaran dengan wisata edukasi yang terdapat di tanah Toraja? Wisatawan domestik dapat membeli tiket masuk terlebih dahulu dengan mengeluarkan uang sebesar 5 ribu rupiah saja. Berbeda dengan wisatawan mancanegara yang dikenakan tarif sebesar 10 ribu rupiah.

Cukup dengan biaya masuk tersebut, wisatawan sudah dapat menikmati pesona dari tanah Toraja. Jadi tidak mengherankan apabila tempat wisata yang satu ini begitu terkenal. Ketika melakukan kunjungan jangan lupa untuk membawa kamera atau pun smartphone yang mendukung.

Berbagai sudut rumah adat Tongkonan pun dapat wisatawan abadikan dalam sebuah bidikan kamera. Pastikan untuk berkeliling ke berbagai sudut dari tempat wisata tersebut. Tidak terasa waktu yang dimiliki pun akan menjadi sangat singkat karena banyaknya hal menarik.

Daya Tarik Kete Kesu

Sebuah tempat wisata ramai akan pengunjung, baik lokal maupun internasional tentu ada alasannya. Hal paling mendasar biasanya dikarenakan daya tarik yang diberikan oleh tempat tersebut. Berikut beberapa daya tarik yang dapat diketahui di antaranya yaitu:

1. Terdapat Tongkonan Berusia 300 Tahun

Daya tarik pertama yang dapat wisatawan temukan di Kete Kesu adalah Tongkonan yang telah berusia 300 tahun lamanya. Beberapa deretan dari rumah Tongkonan tersebut tentu sudah ada sejak zaman dahulu. Menjadi sebuah warisan turun temurun hingga saat ini.

Rumah adat tersebut tentu banyak menyimpan sejarah yang menarik untuk diketahui. Keunikan dari rumah adat tersebut yaitu bangunan yang dibuat tidak menyatu dengan tanah. Membuat Tongkonan seperti bagian bawah dari rumah panggung.

Perkampungan dari rumah adat Toraja ini juga sangat sering digunakan untuk keperluan penting. Tidak hanya itu, para kaum bangsawan pun sering mengadakan pertemuan di dalamnya. Tradisi tersebut bahkan sudah berlangsung secara turun menurun.

2. Mempunyai Hiasan Tanduk Kerbau

Bagi yang belum pernah melihat rumah adat dengan tanduk kerbau, sekarang dapat menemukannya pada Tongkonan. Pasalnya rumah adat yang satu ini dilengkapi dengan tanduk kerbau asli sebagai hiasannya. Membuatnya jadi rumah adat yang unik dan berbeda dari yang lainnya.

Masyarakat di tanah Toraja biasanya akan menyusun beberapa tanduk kerbau secara vertikal. Hal tersebut memberikan arti bahwa pemilik dari rumah adat tersebut mempunyai kedudukan sosial yang tinggi di masyarakat. Kekayaan yang dimilikinya pun biasanya cukup banyak.

Ketika rumah adat Tongkonan mempunyai tanduk kerbau dalam jumlah yang banyak, hal itu menandakan bahwa tersebut kaya. Oleh sebab itu, ketika upacara kematian berlangsung, penyembelihan kerbau harus dilakukan dalam jumlah yang banyak. Dilakukan sebagai pemberitahuan status sosial di masyarakat.

3. Hadirnya Kuburan Kuno di Lubang Tebing

Selanjutnya, pengunjung akan dibuat takjub dengan fakta menarik adanya kuburan kuno. Pasalnya kuburan kuno yang dilihat tergantung dalam lubang sebuah tebing. Hal ini tentu menimbulkan aura mistis tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung.

Penyebabnya tentu saja dikarenakan kehadiran tulang belulang dari leluhur masyarakat Toraja. Kehadiran kuburan kuno pun berada di sekitar perkampungan Kete Kesu yang dijaga masyarakat sekitar. Masyarakatnya sendiri mempunyai peranan penting dalam menjaga peti serta penggantian pakaian jasad.

4. Terdapat Bangunan Unik dan Mengarah ke Utara

Hal menarik yang dapat ditemukan oleh wisatawan saat mengunjungi Tongkonan yaitu bangunan uniknya. Keunikan dari bangunan tersebut bisa dilihat dari bentuk atapnya yang seperti tanduk kerbau. Jika diperhatikan, keseluruhan Tongkonan yang ada menghadap ke arah utara.

Arah dari Tongkonan tersebut ternyata mempunyai arti yang belum banyak diketahui oleh orang banyak. Tongkonan yang menghadap ke utara tersebut mempunyai arti yang melambangkan asal muasal para leluhur. Jadi ketika ada yang meninggal, maka seluruh keluarga akan berkumpul ke utara.

5. Menghasilkan Berbagai Macam Kerajinan

Ciri khas lainnya yang menjadikan Kete Kesu sangat populer di kalangan wisatawan yaitu karena dapat menghasilkan berbagai macam kerajinan. Banyak hasil kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat. Contoh kerajinan yang dihasilkan yaitu ada pahat, ukiran serta lukisan.

Kerajinan yang paling menarik bagi wisatawan biasanya adalah Tau Tau, mengapa? Merupakan jenis patung yang paling sering dipakai ketika upacara pemakaman di Toraja. Peti mati serta rumah adat Toraja pun dapat dibuat oleh masyarakatnya sendiri.

Bagaimana sangat menarik bukan tempat wisata di tanah Toraja tersebut? Rumah adat tersebut menjadi tempat wisata paling unik dan juga informatif. Memungkinkan wisatawan tidak hanya sekedar pergi berlibur saja, namun menambah wawasan.

Baca juga:

Nah, itulah penjelasan lengkap terkait desa Kete Kesu yang banyak memiliki sejarah tentang kehidupan manusia. Hal itu ditandai dengan hadirnya beberapa kerangka manusia purba, kubur batu, peti gantung dan lainnya. Menjadikan tempat wisata tersebut sangat recommended untuk dikunjungi.

Leave a Comment