Destinasi wisata ketika mengunjungi daerah Sulawesi tidak hanya tentang wisata alam ataupun kuliner saja. Pasalnya di daerah ini juga tersedia tempat wisata edukasi seperti Museum La Galigo yang mempunyai sejumlah daya tarik. Tempat wisata ini tepatnya ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Awal mula berdirinya tempat wisata edukasi ini dilakukan pada tanggal 1 bulan Mei tahun 1970. Yang kemudian dilakukan peresmian pada tanggal 24 bulan Februari tahun 1974 oleh sosok Profil. I.B. Mantra. Untuk pembahasan selebihnya terkait wisata ini bisa disimak dalam uraian berikut:
Bagi yang belum mengetahui ternyata nama Museum La Galigo ini adalah nama tokoh Sastrawan besar yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Nama dari Sastrawan tersebut tidak lain nantinya bakal menjadi sosok asal Raja-raja yang terdapat pada daerah Sulawesi Selatan.
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa bangunan museum ini tenaga berdiri serta diresmikan di tahun 1970 serta 1974. Hingga kemudian di tahun 1979 tempat wisata ini dilakukan peresmian menjadi Museum La Galigo yang bertempat di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca juga Wisata Pulau Sulawesi lainnya:
Dimana peresmian tersebut didasarkan atas Surat yang asalnya dari Mendikbud. Sebelum museum ini berdiri, terdapat museum bernama Celebes Museum yang sempat menempati bekas tempat tinggal dari Gubernur Belanda. Dimana pada bagian gedung D dipakai untuk menyimpan sejumlah barang.
Diantaranya adalah seperti koleksi pameran yang meliputi keramik, kemudian daster tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Selain itu juga terdapat barang lain seperti piring, lalu ada emas dan lainnya. Pada akhirnya Celebes Museum tersebut dinyatakan berhenti ketika masa pendudukan Jepang.
Setelah berhenti tersebut, sejumlah budayawan melakukan perintisan untuk membentuk museum bernama La Galigo tersebut. Peraturan terkait tempat wisata ini diatur dalam UPTD maupun peraturan Gubernur wilayah Provinsi Sulawesi Selatan di tahun 2009 sampai dengan saat ini.
Bagi calon wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi tempat wisata edukasi Museum La Galigo ini perlu mengetahui kondisi dari bangunan yang dimiliki. Pasalnya diketahui bahwa sejumlah bangunan yang memang lokasinya ada di dalam benteng tersebut dipakai untuk sejumlah kebutuhan.
Misalnya saja seperti perkantoran, kemudian juga untuk layanan informasi bagi pengunjung yang datang. Di samping itu terdapat suatu bagian dari bangunan yang dipakai untuk museum. Layaknya kebanyakan bangunan museum yang ada. Fungsi dari bangunan museum ini tidak lain untuk melestarikan warisan.
Adapun warisan yang dimaksud adalah warisan alam serta budaya yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang. Nantinya dalam tempat ini pengunjung bisa melihat sejumlah benda bersejarah maupun arkeologi. Pasalnya kilas balik pada masa jaman dulu bisa dirasakan melalui sejumlah peninggalan yang ada.
Harga tiket masuk yang ditetapkan untuk tempat wisata ini cukup terjangkau yakni sekitar 2 ribu rupiah untuk anak-anak. Serta 4 ribu rupiah untuk pengunjung yang berusia dewasa. Lokasi dari tempat wisata edukasi Museum La Galigo ini ada di Jalan Ujung Pandang Nomor 1.
Museum ini masuk dalam wilayah Komplek bernama Benteng Ujung Pandang. Tempat ini ada di kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Jika dilihat dari jarak tempuh terhitung dari bandara Hasanuddin yaitu sekitar 20 km. Namun apabila dari pelabuhan bernama Soekarno Hatta lebih kurang 1 km.
Sebagian orang yang datang ke wisata Museum termasuk Museum La Galigo adalah untuk mengetahui beragam koleksi yang dimiliki. Untuk museum edukasi satu ini mempunyai koleksi sekitar 4999 unit. Diantaranya meliputi keramik, asing, kemudian prasejarah, ada sejarah naskah dan lainnya.
Di dalam museum ini menyimpan sejumlah benda kerajaan lokal. Beserta senjata yang sempat dipakai dalam revolusi kemerdekaan. Untuk lebih jelasnya bisa disimak sebagaimana penjelasan berikut:
Daftar pertama untuk jenis koleksi yang terdapat pada Museum La Galigo yakni berupa mata uang. Dimana mata uang tersebut diketahui pernah beredar serta berlalu dan dipakai untuk transaksi di wilayah Indonesia. Mulai dari mata uang ketika masa Hindu – Budha yang terjadi di abad 5.
Selain itu juga ada pada masa Islam yang terjadi ketika abad ke 13. Lalu juga terdapat mata uang yang dipakai ketika masih masa kolonial yang terjadi di abad 16. Hingga pada masa kemerdekaan bangsa Indonesia.
Tak hanya jenis uang saja yang dipamerkan pada Museum edukasi tersebut. Pasalnya di tempat ini pengunjung juga bisa menjumpai aneka ragam barang koleksi nusantara. Dimana nantinya pengunjung bisa melihat replika dari cagar alam ataupun situs yang ada di negara Indonesia.
Contohnya adalah seperti bangunan candi, kemudian bangunan arca maupun bentuk nisan dan lainnya. Dengan begitu orang tua bisa membawa anak beserta keluarga untuk mengunjungi tempat ini. Tidak lain supaya anak mengenal serta mengetahui sejumlah hal terkait masa lampau dari peninggalannya.
Daftar koleksi lain yang juga turut dipajang pada tempat wisata ini yaitu berupa sepeda dan bendi. Di bagian ini nantinya pengunjung juga bisa menemukan dokar, maupun alat untuk kebutuhan pertanian secara tradisional. Hal ini bisa menjadi bukti sejarah yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Bahwasanya di masa lalu masyarakat setempat telah mengenal kegiatan bercocok tanam. Selain itu dapat diketahui bahwa masyarakat setempat juga cukup bergantung pada jenis mata pencaharian pertanian. Contoh tanaman yang banyak ditanam adalah padi.
Dilihat dari keberadaan peninggalan berupa alat tenun ini menandakan bahwasanya masyarakat Sulawesi Selatan telah mengenal kegiatan tenun di masa lampau. Benda yang ditinggalkan tersebut adalah seperti leang-leang yang ditemukan di wilayah Kabupaten Maros.
Ini bisa menjadi bukti bahwa masyarakat tersebut telah melakukan pembuatan kain yang berasal dari bahan kulit kayu serta juga dari bahan serat tumbuhan. Dimana kain tersebut biasanya bakal dipakai untuk membuat pakaian.
Bahkan bisa dibilang benda yang disimpan pada Museum edukasi ini tidak hanya alatnya saja. Akan tetapi juga terdapat sejumlah benda hasil dari besi yang ditempa tersebut. Ini bisa menjadi sebuah situs lain dari masyarakat sekitar yang tinggal di Sulawesi Selatan di samping kesibukan untuk bertani.
Hingga bagi yang ingin mengetahui kegiatan masyarakat yang ada di Sulawesi Selatan ini bisa mengamati beragam benda peninggalannya. Tak terkecuali benda hasil tempaan yang terbuat dari besi ini. Contoh benda hasil tempaan tersebut adalah berupa beberapa senjata tajam.
Pada bagian penyimpanan benda keramik terdapat sejumlah keramik kuno. Dimana keramik tersebut asalnya dari sejumlah dinasti yang ada. Misalnya saja seperti ketika masa dinasti Sung yang terdapat di abad 13 hingga 14. Selain itu juga ada keramik dari dinasti swaton yang terdapat pada abad 16-18.
Baca juga:
Demikian sekilas pembahasan dari wisata edukasi Museum La Galigo yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan. Tempat wisata ini bisa menjadi pilihan untuk mengenalkan anak akan sejarah peradaban sekaligus berlibur. Dengan begitu anak bisa paham akan kehidupan di masa lampau dari peninggalan benda di museum tersebut.
Markas Travel - mendapatkan amanah untuk membahas Promo Spesial Layanan Top Up Games di Vintopup… Read More
Kamu sering mendengan nama Pantai Lepang? Pasti jarang, karena pantai yang satu ini memang belum… Read More
Jika Kamu berwisata ke Pulau Bali, Kamu pasti tidak akan asing dengan pantai-pantai seperti Pantai… Read More
Pantai Gunung Payung terletak di Kabupaten Badung, sebuah pantai klasik di Bali yang mempesona dengan… Read More
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak tempat wisata menarik adalah Bali. Seperti yang… Read More
Meski termasuk ke dalam destinasi wisata baru di Bali, Pantai Double Six Seminyak Bali sudah… Read More
This website uses cookies.
View Comments