Hampir setiap daerah di Indonesia ini dapat dipastikan telah memiliki peninggalan sejarahnya masing-masing. Hal ini dipicu akibat dari sejarah peperangan pada puluhan tahun lalu di daerah tersebut. Salah satu peninggalannya adalah benteng Fort Rotterdam di daerah Makassar.
Benteng ini menjadi saksi bisu dari penjajahan Belanda dan kerajaan Gowa Tallo dan sebagian masih difungsikan hingga sekarang. Dari adanya benteng ini, kita dapat mencari informasi lebih lanjut mengenai peristiwa perperangan di wilayah Makassar ini. Hanya saja, saat ini telah dialihfungsikan sebagai tempat wisata.
Sejarah Fort Rotterdam
Setiap tempat wisata tentunya memiliki cerita sejarah yang menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Begitu pula dengan benteng ini juga memiliki cerita sejarahnya tersendiri. Ratusan tahun lalu, tanah di seluruh benteng ini hanyalah pada rumput ilalang biasa.
Pembangunan di abad 16 benteng ini dilakukan oleh kerajaan Gowa-Tallo. Raja I Manrigau Daeng Bonto yang menginginkan pembangunan dilakukan pembangunan benteng ini. Saat pemerintahan Sultan Alauddin, fungsi dari bangunan ini dipakai untuk karst.
Baca juga Wisata Pulau Sulawesi lainnya:
Keunikan dari benteng ini memiliki arsitektur yang menyerupai penyu. Saat penjajah koloni Belanda datang ke wilayah kekuasaan Gowa-Tallo, benteng ini diambil alih secara paksa. Benteng ini dinamai benteng Rotterdam yang sebelumnya bernama Benteng Ujung Pandang.
Setelah kemerdekaan diraih, benteng ini sempat dikosongkan selama beberapa tahun. Kemudian, benteng ini difungsikan sebagai tempat edukasi wisata untuk umum. Sebagian bangunan di sini juga dialihfungsikan sebagai perpustakaan, penjara, dsb.
Tiket Wisata Edukasi Fort Rotterdam
Setelah sempat dikosongkan selama beberapa tahun, kekokohan dari benteng ini tidak dapat diragukan. Meskipun berdiri sejak abad ke 16, hingga saat abad ke 21 ini benteng tersebut masih berdiri secara kokoh. Hal ini membuat pemerintah setempat membuka kembali benteng ini untuk dijadikan wisata.
Benteng Fort Rotterdam memang menjadi tujuan wisata edukasi yang cukup terkenal di wilayah Makassar. Selain dari keunikan bentuk bangunan yang dimiliki oleh benteng ini, cerita sejarah dari benteng ini juga turut menarik perhatian pengunjung.
Setelah diresmikan menjadi tempat wisata, setiap pengunjung yang hendak masuk ke wilayah kompleks benteng ini harus membayar Rp5.000 untuk per orang. Tentunya harga tersebut sangatlah murah. Karena pengunjung dapat menikmati suasana klasik di benteng ini tanpa ada batasan waktu.
Harga tiket tersebut juga sudah termasuk untuk mengunjungi museum maupun perpustakaan Fort Rotterdam yang berada di kompleks benteng ini. Untuk pengunjung yang hendak melakukan wisata edukasi di tempat ini, bisa mengunjunginya antara pukul 9 pagi sampai 6 sore.
Akan tetapi, bagi pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil juga tetap dikenakan parkir. Untuk harga parkirnya, masih sama dengan harga parkir di tempat wisata lainnya. Keamanan dari tempat parkir ini juga sangat terjamin.
Lokasi dan Transportasi Menuju Benteng Fort Rotterdam
Pada penjelasan sebelumnya, sudah dapat diketahui bahwa lokasi dari benteng Fort Rotterdam ini berada di wilayah Makassar. Akan tetapi, dengan luasnya Kota Makassar ini tentunya pengunjung harus tau dimana lokasi pastinya.
Untuk mengunjungi Benteng Fort ini, pengunjung tak akan menemui kesulitan dalam menjangkau tempat wisata ini. Pasalnya, benteng ini berada tepat di depan dari Pelabuhan laut Kota Makassar. Jika pengunjung sedang berkunjung ke Pantai Losari ini, sebaiknya sempatkan waktu untuk berkunjung kemari. Karena hanya berjarak 2 km saja dari Pantai Losari tersebut.
Tentunya, ada banyak transportasi umum untuk dapat menjangkau benteng ini. Baik dari taksi online maupun angkot tradisional setempat. Biaya untuk mengakses transportasi ini pun juga tidaklah terlalu mahal.
Untuk harga makanan yang ada di sekitar benteng ini tidaklah mahal. Hampir sama dengan harga makanan umumnya di wilayah Makassar ini, sehingga sangat sesuai untuk pengunjung yang memiliki budget tipis dalam hal berwisata ini.
Hal-Hal Menarik Yang Bisa Dilakukan
Ada banyak hal menarik yang dapat dilakukan pengunjung saat berwisata disini. Karena pada setiap bagian di kompleks benteng ini memiliki nyawanya tersendiri yang dapat menghipnotis pengunjung. Hal ini tentunya tidak akan membuat pengunjung merasa bosan saat berkunjung ke benteng tersebut.
Pada kompleks benteng lain, pengunjung hanya disajikan pada suasana klasik yang ada dari bangunan benteng tersebut. Jika tidak, biasanya pada lingkungan kompleks benteng ini terdapat taman atau pemandian yang dapat dijadikan spot wisata tersendiri untuk pengunjung.
Sedangkan pada benteng Fort Rotterdam ini, pengunjung dapat benar-benar menikmati rekreasi edukasi yang sesungguhnya. Karena selain dari suasana klasik yang sangat sesuai untuk tempat belajar sejarah dari benteng ini, ada spot lain yang tak
Kompleks Benteng Fort Rotterdam
Benteng ini tidak hanya berdiri sebuah benteng saja ataupun sebuah bangunan saja. Akan tetapi, terdapat sejumlah bangunan yang ada di dalam kompleks bangunan benteng Fort Rotterdam ini. Tentunya, setiap bangunan ini memiliki kegunaannya masing-masing.
Untuk para pengunjung yang hendak berkunjung kemari, sebaiknya perlu mengetahui setiap titik dari bangunan ini beserta fungsinya. Hal ini dilakukan agar pengunjung tidak menghabiskan banyak waktu dalam mencari spot yang diinginkan ini.
1. Museum La Galigo
Dalam benteng Fort ini juga terdapat museum La Galigo yang bisa dikunjungi. Selain melihat-lihat koleksi yang tersedia, pengunjung juga dapat belajar budaya serta sejarah dari kerajaan Gowa-Tallo pada zaman dulu.
Ada hampir 5 ribu jenis koleksi yang terdapat di museum ini. Seluruh koleksi tersebut ada yang berupa objek hasil teknologi, peralatan hidup kerajaan, hingga kesenian di zaman dahulu. Semua koleksi tersebut tersusun dan tertata rapi di dalam museum ini.
Tak heran jika banyak orang sejarawan yang berkunjung kemari. Selain untuk memberikan kesegaran terhadap rumitnya rutinitas harian juga sebagai menambah pengetahuan baru untuk pengunjung.
2. Lima Bastion Utama
Benteng ini juga terdapat lima bastion utama yang memiliki fungsi berbeda. Bastion ini sebutan dari bangunan induk yang terdapat pada benteng tersebut. Setiap bastion dari benteng ini memiliki fungsi yang berbeda. Tentunya hal ini membuat spot wisata jadi lebih variatif untuk dikunjungi.
Kelima bastion tersebut juga memiliki penamaan yang berbeda. Akan tetapi, tiap-tiap dari bastion ini masih memiliki Meriam yang aktif. Lima bastion utama ini berjejer dari ujung barat hingga ujung tenggara dari benteng ini.
3. Perpustakaan Fort Rotterdam
Tak hanya museum, perpustakaan sejarah juga ada di kompleks benteng ini. Terdapat ratusan hingga ribuan buku yang menggambarkan kehidupan sejarah dari kerajaan Gowa-Tallo ini. Pengunjung dapat membaca buku ini secara langsung saat berada di perpustakaan tersebut.
4. Penjara Lama
Pada ruang bawah tanah dari tiap-tiap bastion di kompleks ini, dahulunya dipergunakan sebagai penjara. Baik saat tegaknya pemerintahan kerajaan Gowa-Tallo juga saat pemerintahan Belanda. Ruang bawah tanah ini dipergunakan untuk tempat penjara dari setiap kekuasaan tersebut.
Hanya saja, ruangan bawah tanah ini sudah tidak dipergunakan. Akan tetapi, sel-sel besi layaknya penjara masih tersusun rapi di dalam ruangan ini. Saat berkunjung di ruangan ini, vibes yang diberikan sedikit kurang nyaman.
Baca juga:
- Wisata Kota Malang Bisa Kalian Kunjungi Menggunakan Markas Travel
- Info Tempat Wisata di Jakarta, Lengkap dengan Kondisi saat ini
5. Sumur Kuno
Pada belakang bastion utama di pinggir barat ini, terdapat sumur lama. Keberadaan sumur ini sama dengan umur dari benteng ini sendiri. Tentunya, suasana yang diberikan dari sumur ini sangatlah mistik bagi setiap warga. Sumur kuno ini sudah tidak dipergunakan kembali.